Pesona Harum Bunga Perwira Dari Lembah Tidar

Tuesday 2nd of September 2025 12:00:00 AM

Oleh: Luxia Fajarati (BPS Kab. Purbalingga)


Keindahan Kota Magelang masih melekat hingga kini. Sebagai salah satu Kota Tua di Indonesia Kota Magelang terletak pada posisi yang strategis diantara beberapa gunung. Di sebelah barat akan terlihat Gunung Sumbing, sedangkan pada sisi timur terdapat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Keberadaan Gunung Tidar di jantung kota membuat Kota Magelang tidak hanya indah, namun juga berhawa sejuk. ”Tuin van Java” atau “Tamannya Pulau Jawa” adalah julukan yang disematkan oleh pemerintah kolonial di kala itu, yang berarti taman indah berapit gunung dan bukit.  Di Lembah Tidar inilah berdiri Akademi Militer (Akmil) yang melahirkan perwira-perwira tinggi TNI.  Akmil diresmikan pada 11 November 1957 oleh Presiden Soekarno. Sejak saat itu Akmil telah banyak melahirkan alumni yang tidak hanya berkarir dibidang militer, namun ada juga yang mendapatkan amanat presiden untuk menduduki jabatan sipil.


TNI telah dikenal sebagai institusi yang paling dipercaya oleh masyarakat. Beberapa survei telah membuktikan akan hal ini. Pada 2025, hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan TNI sebagai lembaga dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi di Indonesia. 23,9 persen responden menyatakan sangat percaya dengan TNI dan 61,8 persen menyatakan cukup percaya.

 

Sumber: Survei Indikator Politik Indonesia


Ditengah polemik yang melanda internal TNI, terkait revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tidak menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Data hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, pada Juni 2024, kepercayaan terhadap TNI mencapai 89,8 persen, dan terus meningkat hingga 94,2 persen pada Januari 2025. Hasil survei ini menempatkan TNI menjadi lembaga negara dengan citra positif tertinggi dan semakin menunjukkan bahwa TNI memiliki posisi yang kuat di mata publik. Ini adalah bukti bahwa masyarakat melihat TNI sebagai lembaga yang kredibel, memiliki integritas, dan dapat diandalkan dalam menjaga stabilitas negara.

 

 

Sumber: Survei Litbang Kompas


Kepercayaan ini bukan hanya sekadar angka. Kekuatan TNI bukan hanya sekedar senjata namun, kepercayaan masyarakat merupakan kekuatan non militer dan legitimasi yang dapat memperkuat posisi TNI sebagai bagian dari sistem pertahanan negara. Aset berharga ini hendaknya tetap terjaga tidak ditunggangi kepentingan pribadi atau golongan tertentu yang dapat mencederai kepercayaan yang telah terbangun. Kepercayaan publik terhadap TNI mampu menjadi kekuatan bagi AKMIL sebagai institusi pendidikan yang mencetak generasi perwira. Menjadikannya sebuah institusi yang prestisius dan dapat dipercaya. Selain itu juga mampu meningkatkan minat dan kualitas calon siswa AKMIL, hingga pada akhirnya mampu memperkuat institusi militer secara keseluruhan. Kehadiran Akmil di Kota Magelang tidak hanya menjadi institusi pencetak perwira TNI yang berintegritas dan profesional. Namun juga turut memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya pada dimensi pengetahuan.


BPS mencatat pembangunan manusia di Kota Magelang terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini tergambarkan melalui nilai IPM yang terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Tercatat pada tahun 2024, IPM Kota Magelang mencapai 82,15 persen, meningkat 0,98 poin persen dari tahun sebelumnya. Angka ini melampaui capaian IPM provinsi yang hanya mencapai 73,88 persen. Bahkan melampaui capaian IPM nasional yang mencapai 74,20 persen. Capaian ini menempatkan Kota Magelang dengan nilai IPM kategori “sangat tinggi”. Pada tahun 2024, IPM Kota Magelang menduduki peringkat ke-4 tertinggi di Jawa Tengah. Setelah capaian IPM Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kota Surakarta. IPM Kota Magelang bahkan menduduki peringkat pertama di area eks-Karisidenan Kedu Raya. Hal ini menunjukan adanya kemajuan dalam pembangunan manusia di Kota Magelang. Pada dimensi pengetahuan terdapat indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur 7 tahun di masa  mendatang. Sedangkan RLS didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.


Dalam kurun waktu 2020-2024, HLS Kota Magelang menunjukkan  tren yang positif. Hingga tahun 2024, angkanya telah mencapai 14,62 tahun. Hal ini menunjukan pada usia 7 tahun, penduduk Kota Magelang memiliki harapan untuk tetap  bersekolah hingga menyelesaikan jenjang D3 atau S1 tingkat 3. Sejalan dengan angka Harapan Lama Sekolah yang terus meningkat, angka Rata-rata Lama Sekolah di Kota Magelang juga menunjukan tren yang serupa. Di tahun 2024, RLS Kota Magelang mencapai 11,43 tahun. Hal ini menunjukan rata-rata penduduk Kota Magelang yang berumur 25 tahun keatas dapat menyelesaikan sekolahnya pada kelas dua hingga kelas tiga di Sekolah Menengah Atas (SMA).


Prestasi gemilang ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, terutama pemerintah Kota Magelang. Kebijakan-kebijakan internal pemerintah Kota Magelang yang mendukung aspek pembangunan manusia khususnya pada sektor pendidikan sangat menentukan kualitas hasil pembangunan. Salah satu peran pemerintah disektor ini adalah meningkatkan pelayanan pendidikan yang baik dan berkualitas serta mudah diakses oleh masyarakat Kota Magelang. Tak luput pula peran yang diberikan oleh institusi pendidikan di Kota Magelang. Seperti AKMIL dan institusi pendidikan lainnya. Berdirinya institusi-institusi ini tidak hanya sebatas memberikan pelayanan pendidikan semata. Namun, kehadiran institusi pendidikan yang profesional dan berkualitas berpotensi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Magelang. AKMIL di Kota Magelang tidak hanya merepresentasikan institusi pendidikan militer namun, juga memberikan kontribusi dalam mengembangkan perekonomian lokal. Dibeberapa titik kompleks militer AKMIL terdapat lapak-lapak dagang yang didirikan oleh warga sekitar. Konstribusi ini memberikan dampak kecil pada peningkatan kemampuan daya beli masyarakat sekitar. Tidak hanya mendorong perputaran roda perekonomian masyarakat disekitarnya, akan tetapi terjalin hubungan yang harmonis antara militer dengan sipil. 


Kemampuan daya beli masyarakat diukur dengan pendekatan pengeluaran riil per kapita. Indikator ini merupakan salah satu indikator penyusun IPM suatu wilayah untuk dimensi standar hidup layak. Kemampuan daya beli menggambarkan apakah masyarakat mampu memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan pendapatan seseorang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daya beli. BPS mencatat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pengeluaran riil per kapita masyarakat Kota Magelang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 total pengeluaran riil lebih dari 12 juta rupiah per orang per tahun. Meningkat hingga mencapai 13 juta rupiah lebih per orang per tahun pada tahun 2024.


Latihan kepemimpinan di AKMIL juga dikemas menjadi paket wisata yang menarik wisatawan yang ingin merasakan sensasi berlatih kemiliteran. Ide kreatif yang disajikan Pemerintah Kota Magelang bersinergi dengan AKMIL untuk mendukung pembangunan daerah. 67 tahun sejak diresmikannya AKMIL, institusi ini tidak hanya sekedar pencetak taruna yang handal. Namun, kehadirannya telah mewarnai ruang peradaban di Kota Magelang bahkan di Indonesia. Pendidikan militer di AKMIL tidak hanya berfokus pada aspek akademis, namun pendidikan karakter dan etika yang kuat menjadikan alumni AKMIL dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat.


Sinergitas Pemerintah Kota Magelang dengan AKMIL diharapkan dapat dipupuk dan menjadi sebuah kerjasama yang berkelanjutan dan inklusif. Mewujudkan sebuah “Harapan” kehidupan masyarakat Kota Magelang yang “Hidup Aman, Rapi, Asri, dan Nyaman”.  Menjadi sebuah kehormatan bagi tentara Indonesia yang mampu berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan negara dengan mengedepankan profesionalisme dalam bertugas. Selaras dengan semboyan Kartika Eka Paksi, untuk mempertahankan pesona harum bunga perwira dari “Tuin van Java”.