Mengupas Pertumbuhan Dan Potensi Kota Magelang Dengan Data
Oleh: Anggita Shinta Wulandari (Universitas Tidar)
Kota Magelang merupakan salah satu kota yang terletak di Jawa Tengah dengan berbagai potensi menarik. Kota Magelang memiliki letak yang strategis dan posisi geografis yang mudah diakses sehingga membuat Kota Magelang memiliki keunggulan tersendiri dalam aspek pembangunan. Magelang bukan hanya sekedar kota sebagai tempat pemerintahan, tapi juga sebuah tempat yang harus berubah dan memberikan banyak kesempatan di berbagai bidang. Dari data yang ada, kita dapat melihat seberapa besar potensi Kota Magelang, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun pariwisata yang menjadi fondasi utama bagi kemajuan berkelanjutan Kota Magelang. Secara ekonomi, Kota Magelang menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Berdasarkan data tahunan dari platform DataGo Kota Magelang, pertumbuhan ekonomi Kota Magelang mengalami tren positif dari tahun 2021 hingga 2024 seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.1. data dari platform DataGo Kota Magelang.
Gambar 1.1. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kota Magelang 2021 – 2024
Grafik di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Magelang dengan angka pertumbuhan sebesar 3,20 % pada tahun 2021 yang menunjukkan adanya pemulihan awal setelah kemungkinan perlambatan ekonomi akibat dari pandemi Covid-19. Kemudian ada sedikit penurunan sebesar 5,45 % pada tahun 2023 yang melambat jika dibandingkan tahun sebelumnya, tapi angkanya masih relatif tinggi dan menandakan bahwa ekonomi tetap tumbuh stabil. Terdapat sedikit kenaikan pada tahun 2024 menjadi 5,56 % yang menunjukkan bahwa setelah penurunan pada tahun 2023, perekonomian Kota Magelang mengalami kenaikan meskipun tidak setinggi tahun 2022. Grafik di atas dapat menjadi tanda bahwa adanya peluang bagus untuk mengembangkan bisnis, menarik investasi baru, dan meningkatkan penghasilan masyarakat, dan mendukung pembangunan kota di masa depan berdasarkan pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang stabil setelah masa pemulihan.
Perekonomian Kota Magelang berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dengan tahun dasar 2010 mencapai sekitar Rp 11,82 miliar pada tahun 2024 yang menunjukkan adanya peningkatan stabil dan konsisten sejak tahun 2021, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.2. data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang. Sementara jika dihitung Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dengan tahun dasar 2010, angka tersebut mencapai sebesar Rp 7,66 miliar pada tahun 2024, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.3. data dari platform DataGo Kota Magelang.
Gambar 1.2. Grafik PDRB ADHB Tahun Dasar 2010
Gambar 1.3. Grafik PDRB ADHK Tahun Dasar 2010
Dari dua grafik diatas menunjukkan bahwa ekonomi Kota Magelang terus tumbuh dari tahun 2021 hingga 2024 yang mencerminkan bahwa kebijakan pembangunan dan aktivitas ekonomi lokal berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Magelang yang dilihat dari segi sektor usaha, Industri Pengolahan menjadi sektor yang paling dominan dalam struktur ekonomi Kota Magelang pada tahun 2024 dengan memberikan kontribusi sebesar 16,49%. Sementara itu, jika dilihat dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi komponen terbesar dalam struktur ekonomi Kota Magelang pada tahun 2024 dengan kontribusi mencapai 56,15%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Magelang menunjukkan penurunan dari 8,73% pada tahun 2021 menjadi 4,40% pada tahun 2024, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.4. data dari platform DataGo Kota Magelang.
Gambar 1.4 Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa terjadi perbaikan kondisi tenaga kerja dan perekonomian Kota Magelang menjadi lebih baik yang ditunjukkan dengan penurunan signifikan dari tahun 2021 hingga 2024. Untuk selanjutnya, pemerintah harus mengupayakan strategi kebijakan yang lebih terfokus pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan peningkatan keterampilan tenaga kerja guna mempertahankan tren positif dan mengurangi potensi peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TKT) Kota Magelang untuk tingkat selanjutnya.
Kemudian, secara pendidikan di Kota Magelang menunjukkan adanya dalam beberapa indikator utama, terutama dalam indeks capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai kategori Tuntas Utama dengan nilai 90,2 pada tahun 2025, yang naik dari 88,04 pada tahun 2024. Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk berbagai kelompok usia 5-6 tahun mencapai 95,38 pada 2025, naik dari 93,78 pada tahun 2024. Sementara itu, APS usia 7-15 tahun sebesar 99,22 pada tahun 2025 dengan sedikit penurunan dari tahun 2024. Selain itu, capaian pada iklim keamanan sekolah, kebhinekaan, inklusifitas, serta proporsi guru PAUD berkualifikasi tinggi dan satuan PAUD terakreditasi juga menunjukkan grafik positif. Kota Magelang juga menempati posisi tertinggi SPM bidang pendidikan di Jawa Tengah pada tahun 2025, dengan komitmen terus meningkatkan kualitas pendidikan dari jenjang dasar hingga atas. Secara demografi pendidikan, pada Desember 2024 sekitar 15,06% penduduk kota Magelang telah menempuh pendidikan tinggi, degan rincian pendidikan S1 sebesar 10,52%, S2 sebesar 0,76%, dan S3 sebesar 0,024%. Proporsi lulusan SMA sekitar 33,07% dan terdapat 14,28% penduduk yang belum/sedang tidak bersekolah. Berdasarkan data jumlah sekolah, guru, dan murid SD di Kota Magelang tahun 2024 dan 2025 semester 1, dapat diketahui bahwa jumlah sekolah maupun guru tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan, jumlah sekolah dan guru di Kota Magelang pada tahun 2024 dan 2025 semester 1 menunjukkan angka yang cukup baik, terutama dengan rasio guru dan murid yang ideal.
Selain itu, pariwisata di Kota Magelang menunjukkan potensi yang besar dengan jumlah kunjungan yang banyak terutama dari wisatawan domestik, meskipun wisatawan mancanegara masih relatif kecil jumlahnya. Pada tahun 2024 jumlah wisatawan di Kota Magelang mencapai 856.567 orang, sedangkan pada tahun 2025 semester 1 tercatat 433.075 orang. Jumlah pengunjung di tahun 2025 semester 1 memang terlihat lebih sedikit, hal tersebut disebabkan karena data tahun 2025 baru mencakup semester 1, sementara tahun 2024 mencakup semester 1 dan 2. Pada tahun 2025, terdapat beberapa destinasi baru seperti Desa Wisata Tidar Dudan, Pokdarwis
Bersemi, Kompleks Van Der Steur, dan Desa Wisata Tidar Campur. Dari kehadiran destinasi baru tersebut berpotensi menjadi daya tarik tambahan yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan pada semester berikutnya. Dari segi asal pengunjung, menunjukkan bahwa pariwisata di Kota Magelang masih didominasi oleh pengunjung lokal terutama ke tempat wisata popular seperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak tempat wisata perlu menciptakan strategi untuk menarik pengunjung asing dengan meningkatkan promosi di pasar internasional lewat media sosial atau situs web pariwisata, bekerja sama dengan agen perjalanan luar negeri, menyediakan informasi wisata dalam bahasa asing, mempermudah akses menuju destinasi wisata dan mengembangkan berbagai jenis wisata menarik. Hal tersebut perlu dilakukan karena pariwisata yang berkembang akan membantu perekonomian dan kehidupan masyarakat di Kota Magelang.
Ketiga bidang di atas yaitu ekonomi, pendidikan, dan pariwisata di Kota Magelang saling mendukung dan memperkuat potensi Kota Magelang. Dalam penerapannya pendidikan berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal dan professional di bidang pariwisata melalui kurikulum khusus dan pelatihan yang membekali generasi muda dengan keterampilan praktis dan pemahaman budaya lokal. Hal ini membantu pengembangan pariwisata di Kota Magelang yang kaya akan potensi alam, budaya, dan edukasi membuka peluang bagi peningkatan pendapatan masyarakat melalui terbukanya lapangan kerja dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah Kota Magelang mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai duta wisata sekaligus mendukung pengembangan industri kreatif dan investasi untuk memperkuat infastruktur pariwisata. Sinergi ini menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pelestarian budaya dan lingkungan. Kolaborasi antara institusi pendidikan, pengelola pariwisata, dan pemeritah menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan potensi Kota Magelang sebagai destinasi wisata sekaligus ekonomi kreatif dan pendidikan yang berdaya saing.