Meneropong & Mengulik Kekayaan Potensi Yang Tersebar Di Kota Sejuta Bunga Magelang
Oleh: Anggito Abimanyu (Dinas Perhubungan Kota Magelang)
Cakrawala mentari pagi menyambut dari ujung Timur bumi pertiwi Nusantara, menyapa dan membelai keindahan Kota yang menyimpan segala bentuk potensi alam, keaneragam budaya dan dinamika sosial yaitu Kota Magelang. Siapa yang tidak kenal dengan kota ini ? Tentu semua tahu dan bakhan pernah singgah ke kota ini. Yah, tentunya semua mengenalnya. Yuk kita lihat hal-hal unik di Kota Magelang ini, secara segi Geografis terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah Indonesia, dengan berada tepat di tengah wilayah Kabupaten Magelang. Ya, jadi Kota Magelang itu tepat berada di dalam Wilayah Kabupaten Magelang, tetapi memiliki pemerintahanya sendiri. Kemudian dari segi astronomis (Garis Lintang dan Garis Bujur di Permukaan Bumi) letak wilayahnya berada di 110°12'30" - 110°12'52" Bujur Timur dan 7°26'18" - 7°30'9" Lintang Selatan. Memiliki keaneragaman Sosial Budaya yang melimpah, juga dikenal sebagai jalur lintasan (Penyokong) dan pendukung kota besar di sekitarnya yang dilewati, seperti Kota Semarang di bagian utara dan Jogjakarta di bagian selatan. Walaupun sebagai Kota Lintasan, tetapi memiliki peran penting dan vital bagi Masyarakat. Wilayahnya sendiri memiliki luas sebesar 18,12 Km2, yang secara administrasi mempunyai 3 kecamatan. Secara administratif Kota Magelang terbagi menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Magelang Utara, Kecamatan Tengah dan Kecamatan Selatan. Dengan rincian dalam Kecamatan terdapat beberapa kelurahan sebanyak 17. Pada Tahun 2024 tercatat Jumlah penduduk Kota Magelang adalah 128.709 jiwa Data ini mencakup seluruh wilayah Kota Magelang, yang terdiri dari 3 kecamatan dan 17 kelurahan (Data Pemerintah Kota Magelang). Menempati urutan ke-6 ukuran kota terbesar di Provinsi Jawa Tengah, setelah Kota Tegal dengan luas 39,08 km2. Kemudian secara historis/sejarah Kota Magelang sendiri pernah menjadi ibu kota karesidenan Kedu pada tahun 1818 Masehi. Apa itu Kota Karasidenan? Pengertian Kota Karasidenan sendiri adalah sebuah bagian administratif dari masa Penjajahan Belanda, untuk memudahkan pengelolaan wilayah pada zaman dulu. Dimana Karesidenan Kedu zaman dulu, yang sekarang menjadi eks Karesidenan, meliputi wilayah: Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. Jika kita melihat lebih dalam mengenai Kota ini, bahwa dalam peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, diputuskan bahwa Hari Jadi Kota Magelang tertanggal 11 April 907 Masehi, dan Sampai saat ini sudah memasuki usia-1119 Tahun. Sudah tergolong menjadi salah satu kota tertua yang berada
di Indonesia, dikenal sebagai kota sejuta Bunga di karenakan sepanjang Jalan Pintu Masuk wilayah Utara, Tengah dan Sampai Selatan banyak terdapat tanaman bunga berjenis Tabebuya/ berwarna kuning, merah muda, ungu, putih, merah bervariasi tergantung dari species pohon Tabebuya sehingga memiliki makna tersirat menggambarkan kekayaan budaya, pesona alam, keberagaman Sosial yang bhineka tunggal Ika. Nah, Ciri khas dari Bunga Tabebuya/Pohon Terompet Emas ini memiliki bunga yang indah dan berwarna- warni (walaupun hanya tumbuh setahun sekali tergantung kondisi Iklim dan cuaca di wilayah Magelang). Meskipun Kota Magelang tergolong kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Tengah tetapi mampu menjadi Kota pendukung bagi kota besar di sekitarnya (Semarang & Yogyakarta). Keunikan lainnya dari Kota Magelang adalah secara alam di kelililngi oleh gunung-gunung, seperti Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Tidar). Adapun sebagai ikon kota, Gunung Tidar menjadi Pakunya Tanah Jawa. Wilayahnya masih asri dan Lestari dengan flora fauna yang masih terjaga dengan baik.
Kemudian diera digitalisasi atau generasi digital saat ini (Gen Alpha), perkembangan teknologi di berbagai sektor bidang kehidupan berdampak pada kemajuan peradaban umat manusia. Tidak terlepas dari hal tersebut, saat ini Kota Magelang sudah berkembang menjadi Kota Perdagangan sektor barang dan jasa. Hal tersebut tentunya memiliki dampak positif dari segi ekonomi untuk perkembangan ekonomi masyarakat kota Magelang. Sebagian masyarakat kota Magelang berprofesi dalam sektor jasa, seperti perdagangan dan pariwisata, karena lokasinya yang strategis dan dikenal dengan banyak objek wisata. Dalam sektor perdagangan terdapat pusat ekonomi, tempat bertemunya Pedagang dan Pembeli atau di sebut dengan Pasar. Terdapat Pasar besar di Kota Magelang seperti Pasar Redjowinangun, Pasar Kembang, Pasar Gotong Royong serta Pasar Kebonpolo. Sebagai pusat penyokong kegiatan perekonomian masyarakat. Selanjutnya dari sektor wisata, terdapat beberapa objek wisata yang keren juga menarik, seperti Alon-alon Kota Magelang, Desa Wisata Tidar Campur, Desa Wisata Tidar Dudan, Kebun Bibit Senopati Magelang, Kebun Raya Gunung Tidar, Mantyasih, Museum BPK RI, Museum Diponegoro, Taman Kyai Langgeng Magelang, dan Taman Pancasila (Daerah Badaan). Dilain itu, masyarakat juga bekerja di dalam sektor pemerintahan, pendidikan, dan terdapat pula sektor pertanian. Hal inilah yang perlahan-lahan menjadikan kota Magelang menjadi kota berkembang dalam berbagai sektor pendukung kehidupan masyarakatnya. Adanya keaneragaman sosial masyarakat menjadikan kegiatan ekonomi yang meningkat baik dan berkembang secara signifikan. Terdapat Akademi Militer Indonesia juga terletak di Kota Magelang, lebih tepatnya berada di Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Jurangombo Selatan Kecamatan Magelang Selatan walaupun pintu gerbang juga ada yang berada di wilayah kabupaten Magelang. Akmil sendiri adalah perguruan tinggi kedinasan untuk mencetak calon perwira Tentara Nasional Indonesia di bidang Militer Indonesia. Dikenal juga sebagai pencetak calon Taruna Perwira Indonesia, dibentuk dan diresmikan oleh Presiden ke-1 Ir. Soekarno pada 11 November 1957, dan menjadi tujuan pelajar jenjang SMA setelah lulus yang akan menjadi abdi negara.
Setelah kita membahas mengenai historis/sejarah serta gambaran umum Kota Magelang, selanjutnya kita membahas potensi keberagaman yang dapat dikembangkan. Walaupun secara luas wilayah tidak termasuk luas akan tetapi diproyeksikan menjadi kota percontohan (Adipura). Apa itu Kota Adipura ? Kota Adipura adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kepada kota-kota yang berhasil menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Segi Penataan dan Wilayah perkotaan yang tertata dan tertib. Mulai dari sarana dan infrastruktur bertahap dalam proses pembangunan. Bidang Sarana seperti Transportasi, Ekonomi, Penanganan Masalah Keamanan ketertiban, serta sosial dilakukan secara sigap tanggap terhadap penanganan oleh dinas/instansi terkait. Sehingga dari tanggapan Masyarakat terkait aduan permasalahan yang ada di wilyah Kota Magelang dapat terselesaikan dan teratasi oleh dinas/instansi terkait. Tercatat Kota Magelang sudah mendapatkan penghargaan yang ke-12 kalinya dan dikategorikan sebagai penghargaan untuk Kota Sedang, menunjukkan kolaborasi sinergis kerja sama dari pihak pemerintah kota dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah organic/anorganik, serta penataan ruang terbuka hijau/ruang alam bagi publik. Keberagaman di wilayah Kota Magelang menjadi identitas kekayaan yang sudah menjadi ciri khas, banyak manfaat dari berbagai keberagaman (suku, agama, bahasa, Masyarakat, adat istiadat) sehingga perlunya adanya sikap saling menghormati, menjaga, dan menggalakan toleransi. Sehingga menjadikan hidup rukun, aman, tentram dan nyaman. Melihat dari segi Transportasi, di Kota Magelang terdapat Terminal Tidar Tipe A (Pemerintah Pusar Kementrian Perhubungan) dan Terminal Kebonpolo, Teminal Magersari Tipe C (Pemerintah Kota Dinas Perhubungan Kota Magelang), dengan jumlah trayek angkutan kota sebanyak 12 jalur yang melintasi Kota Magelang dari baian utara, Tengah sampai dengan bagian Selatan. Sehingga mendukung Masyarakat dalam segi pergerakan/mobilitas untuk kegiatan sekolah, bekerja, berdagang serta kegiatan sosial lainnya. Adapun data bersumber Badan Pusat Statistik Kota Magelang (BPS), segi Perekonomian Kota Magelang pada tahun 2024 tercatat mengalami kenaikan dengan jumlah 5,56 persen, lebih cepat apabila dibandingkan capaian pada tahun 2023 sebelumnya yang tumbuh dengan jumlah 5,45 persen. Hal ini tentunya membawa dampak postif untuk
pergerakan sektor masyarakat dalam bidang ekonomi (Barang & Jasa). Dari struktur menurut lapagan usaha, Industri Pengolahan menjadi tonggak pertumbuhan struktur ekonomi Kota Magelang pada tahun 2024 dengan pertumbuhan sebanyak 16,49 persen. Jika kita melihat saat ini, sekarang di kota magelang banyak terselenggara kegiatan/event besar baik dari pemerintah atau non pemerintah. Event-event ini banyak memberikan dampak positif dan manfaat Masyarakat. Seperti dari segi ekonomi, pelaku-pelaku UMKM dapat terlibat secara langsung, peningkatan ekonomi lokal melalui promosi wisata dan kuliner. Banyaknya kegiatan yang di selenggarakan di kota magelang menjadi daya Tarik untuk Masyarakat dalam mengenal lebih dekat dengan Kota Magelang tercinta.
Sebuah harapan di masa depan, Kota Magelang dapat berkembang menjadi kota yang baik untuk masyarakatnya, mengalami peningkatan sarana ekonomi, sosial, budaya serta Adem ayem Masyarakatnya. Saling Menjaga identitas serta ciri khasnya dan dapat dikenal Masyarakat domestik atau luar negeri lebih luas kedepannya. Dengan adanya akses data yang terbuka untuk Masyarakat Kota Magelang, dapat memberikan informasi dan dijadikan bahan evaluasi serta perbaikan untuk menjadikan lebih baik kedepannya. Bangga menjadi warga Kota Magelang terus Semangat Kota Magelang yang kucinta!