Membangun Kota Magelang Bermakna Lewat Pendidikan Berkualitas

Tuesday 2nd of September 2025 12:00:00 AM

Oleh: Indaryanto (SMKN 1 Magelang)


Tahukah kalian, kenapa Kota Magelang disebut juga sebagai kota militer? 

Apakah karena kekuatan militernya yang besar membuat kota ini selalu aman untuk pendidikan? Atau ada alasan yang jauh lebih menarik di balik julukan ini?” Menurut data Pemerintah Kota Magelang, wilayah Kota Magelang hanya seluas 18,12 km2. Kecil bukan? Namun siapa sangka, kota semungil ini menjadi salah satu pusat pendidikan di Jawa Tengah. Dari PAUD, TK, SD, hingga perguruan tinggi, hamper di setiap sudut kota ada tempat belajar.  Bahkan ada sebuah akademi bergengsi yang memilih tempat di Magelang, yaitu Akademi Militer. Tempat ini menjadi tempat para prajurit patriot bangsa ditempa.


Data BPS Kota Magelang pada Tahun 2025, kota ini dihuni sekitar 122.150 jiwa dengan berbagai usia. Dari jumlah tersebut, ribuan warga berhasil menamatkan pendidikan formal. Berdasarkan data BPS Kota Magelang pada tahun 2024 adalah jumlah lulusan SD jumlah 2.241 jiwa, SMP jumlah 3.078 jiwa, SMA jumlah 1.873 jiwa, dan SMK jumlahnya 2.480 jiwa, total ada 9.670 warga yang mengenyam pendidikan hingga jenjang menengah. Angka ini menunjukkan bagaimana pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan masyarakat Kota Magelang. Selain itu, tentunya keluarga, agama, keteladanan, kewirausahaan, dan kepemimpinan juga menjadi pilar dalam membentuk karakter individu, menjaga keharmonisan sosial, dan mendorong kemajuan bangsa. Jumlah itu masih bertambah dengan jumlah murid dari SD, SMP, SMA, SMK yang masih dalam pendidikan dan belum lulus. Bisa jadi jumlahnya 3 sampai 4 kali lipat dari jumlah tersebut.


Angka ini tentu menjadi modal berharga bagi generasi muda Kota Magelang untuk membangun kota yang lebih baik di masa depan. Dukugnan fasilitas pendidikan pun tidak sedikit. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, terdapat 134 unit sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan, baik negeri maupun swasta. Fakta ini menegaskan bahwa Kota Magelang tidak hanya kota kecil, tetapi juga kota serius dalam menyiapkan generasi berpendidikan. 


Dari segi pendidikan, Kota Magelang yang tidak begitu luas mampu memberikan lingkungan yang sangat baik. Atmosper pendidikan cukup kental memberikan udara bagi warganya. Tidak dipungkiri, akhirnya Kota Magelang menjadi tujuan pendidikan bagi warga lain di luar Kota Magelang, karena mampu memberikan pendidikan yang bermutu. Belum lagi terdapat beberapa perguruan tinggi yang mengelilingi kota ini. Magnet pendidikan cukup kental di kota kecil ini. Pendidikan yang saat ini masih menjadi prioritas bagi pengembangan wilayah, mendapat alokasi dari anggaran daerah tersebut. Tentunya dengan majunya pendidikan yang ada di wilayah tersebut, dapat meningkatkan kota tersebut menjadi lebih maju. Pendidikan berbasis militer pun mewarnai dunia pendidikan yang ada di Kota Magelang. Sekitar bulan Februari 2025 kemarin, Kota Magelang ditunjuk sebagai tempat untu kegiatan Retret Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se-Indonesia, tepatnya di Akademi Militer Kota Magelang. Retret kepala daerah merupakan suatu kegiatan pertemuan dan pembekalan bagi para kepala daerah yang diselenggarakan pemerintah pusat. 


Retret,ini bukan sekedar pertemuan, tetapi sebuah upaya menyatukan visi para kepala daerah dan wakil kepala daerah agar semakin solid dalam membangun negeri. Tujuannya jelas untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kinerja, dan mewujudkan program pemerintah pusat demi kesejahteraan rakyat. Tidak hanya itu, lokasi retret di Lembah Tidar memberi pengalaman yang berbeda. Sejarah panjang Lembah Tidar dan Akademi Militer (AKMIL) diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi peserta untuk belajar sejarah tersebut. Lingkungan ini menawarkan suasana yang kondusif untuk edukasi dan kegiatan lapangan. 


Apa sebenarnya kaitan pendidikan dengan pembangunan masyarakat? Nah coba kita pahami bersama! Dunia yang terus berubah, bukan dalam bentuk fisiknya, namun dari aktivitas yang ada, baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, maupun kultur budaya. Pendidikan dapat menjadi sarana untuk menyediakan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan harus dapat mempersiapkan individu agar mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan. 


Pendidikan mampu memberikan akses kepada seseorang untuk lebih memahami dinamika global, perkembangan teknologi, dan perubahan iklim. Pendidikan yang berkualitas mampu membimbing seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan yang ditemui. Pendidikan berusaha membentuk sumber daya manusia yang terampil, kreatdif, dan mampu menciptakan ide baru. Pendidikan yang berkualitas harus mampu membangun karater dan nilai etika. Berbagai metode pembelajaran telah diterapkan di negara ini guna mewujudkan generasi muda berkualitas agar dapat membangun negara ini dengan baik. Pendidikan yang diharapkan mampu mengembangkan anak dengan menyesuaikan kodrat alam dan kodrat zaman. 


Pembelajaran hari ini tidak lagi sebatas menghafal fakta dan rumus. Dunia pendidikan bergerak menuju pengelaman belajar yang lebih mendalam. Pembelajaran mendalam saat ini, merupakan pembelajaran yang tidak hanya pada konten (berisi pengetahuan saja), namun juga berusaha untuk menyentuh sikap, nilai, dan kompetensi nyata. Pembelajaran harus berkesadaran, dimana para murid harus tahu “mengapa dia belajar” dan “untuk apa dia belajar”. Pendidikan harus memberikan makna, harus terhubung dengan kehidupan nyata dan menjadi pengalaman mereka sehari-hari. Tak lupa juga, pendidikan harus menggembirakan, dengan cara menciptakan kelas yang penuh semangat, nyaman, dan partisipatif. Kelas bukan lagi tempat yang kaku, melainkan ruang yang hidup.


Lingkungan belajar harus dikondisikan agar mendukung proses pembelajaran mendalam. Pembelajaran diarahkan melalui tiga tahapan utama, yang saling menguatkan satu sama lain. Tahap memahami mengajak murid untuk aktif membangun pengetahuan dan makna, melalui kegiatan eksplorasi, investigasi, dan diskusi. Saat ini, guru sebagai fasilitator yang mengarahkan pertanyaan kritis dan aktivitas bermakna. Guru sekarang bukan satu-satunya sumber. Belajar dan informasi. Pada tahap merefleksi menuntun murid agar dapat menyadari pengalaman belajar, nilai  yang diperoleh, serta perkembangannya. Kegiatan merefleksi bisa diawali dengan sebuah pertanyaan pemantik. Langkah terakhir yaitu dengan mengaplikasi dan mengimplementasikan nilai, pengetahuan maupun keterampilan, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat.


Visi Indonesia Emas 2045 yaitu mencita-citakan Indonesia maju, berdaulat, adil dan makmur. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, diperlukan generasi emas yang cerdas, kreatif, dan berkarakter kuat. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menyiapkan anak Indonesia, menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Mereka perlu dibekali dengan keterampilan digital dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan bekal-bekal tersebut, nantinya mereka bisa bersaing di tingkat global dan menghasilkan inovasi yang bisa memajukan Indonesia. 


Pendidikan anak sangat penting untuk kemajuan Indonesia. Pendidikan menjadi investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan bangsa. Generasi muda yang berkualitas hasil pendidikan, akan membawa negara ini ke masa gemilang. Mari kita jadikan pendidikan sebagai sarana membentuk generasi muda menjadi lebih baik.