Magelang Membangun: Data, Proyek, Dan Masa Depan Kota Satelit

Tuesday 2nd of September 2025 12:00:00 AM

Oleh: Agung Prasetyo Sapto Pamungkas (Institut Pendidikan Indonesia Garut)


Langit Kota Magelang kini dihiasi aktivitas pembangunan. Crane-crane tinggi berdiri di berbagai sudut kota, menjadi simbol geliat ekonomi yang terus tumbuh. Terletak di jalan utama penghubung Semarang-Jogjakarta dan bagian dari segitiga emas Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Kota Magelang perlahan bertransformasi. Tak lagi hanya kota kecil untuk transit wisatawan, melainkan calon kota satelit baru yang siap bersaing dengan kota-kota besar di Jawa Tengah.


Pasca pandemi, pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang menunjukkan tren positif, hal ini sesuai dengan data pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas 5% setiap tahunnya semenjak tahun 2022. Seperti yang dikutip dari web Datago menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Magelang berada pada angka 5,56% di tahun 2024, lebih tinggi dari tahun 2023 yang berada pada angka 5,45%. Dengan tren positif ini tentu saja dapat menjadi magnet bagi para investor untuk ikut andil dalam memajukan pembangunan di Kota Magelang. 


Chart 1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Magelang


Dengan semakin meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi ini, apa layak jika Kota Magelang menjadi sebuah kota satelit di Jawa Tengah? Kota satelit itu sendiri merupakan kota penyangga kota-kota besar. Namun, jika tidak didorong dengan pembangunan yang menopang perekonomian Kota Magelang, maka tidak akan cukup untuk menguatkan Magelang sebagai kota satelit. Oleh karena itu, Kota Magelang harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang agar Kota Magelang semakin siap menjadi Kota Satelit yang mana dilintasi jalur utama antara Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. 


Tak heran, untuk memantapkan perannya sebagai kota satelit baru di Jawa Tengah kini Kota Magelang yang juga memiliki julukan Kota Sejuta Bunga ini tengah berupaya melakukan pembangunan proyek-proyek besar. Proyek-proyek tersebut terdiri dari mall dan hotel 15 lantai, hotel 10 lantai, flyover, hingga pembangunan kampus negeri. Proyek-proyek tersebut awalnya sempat terhenti akibat dari pandemi COVID-19 yang membuat perekonomian dunia menjadi lesu, yang juga berdampak pada investor yang enggan melanjutkan berbagai proyek di Kota Magelang. Setelah redanya pandemi yang membuat pertumbuhan ekonomi kembali positif, investor kini melanjutkan proyek-proyek yang sempat terhenti tersebut. Hal ini bisa dilihat dari pemandangan langit Kota Magelang yang akhir-akhir ini dihiasi dengan crane-crane tinggi. Lalu, proyek apa saja yang mampu membawa Kota Magelang menjadi kota satelit baru di Jawa Tengah?


The Aloon Aloon: Hotel dan Mall Pertama di Pusat Kota

Gambar 1. Proyek “The Aloon Aloon Griya Dhahar Lan Dolan”


Proyek pembangunan Hotel dan Mall setinggi 15 lantai ini kini tengah dikebut sehingga diproyeksikan dapat segera beroperasi pada Bulan November tahun 2025. Proyek yang merupakan hasil dari kerjasama Pemerintah Kota Magelang dengan PT Grha Karya Investama akan menghadirkan tenan-tenan besar dari kuliner hingga bioskop XXI. Kehadiran “The Aloon Aloon Griya Dhahar Lan Dolan” yang merupakan Mall pertama di Kota Magelang ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang hendak mendapatkan fasilitas hiburan di pusat kota karena lokasinya yang memang berada di pusat Kota Magelang yaitu di sebelah timur alun-alun Kota Magelang. Lahan ini dulunya merupakan Magelang Theater yang sudah lama tidak dipakai. 

 

Artotel Magelang: Hotel Modern Setinggi 10 Lantai

Gambar 2. Hotel Artotel Magelang yang Hampir Selesai


Hotel Artotel kini menjadi penambah hotel berbintang 4 di Kota Magelang yang semakin ramai akan wisatawan baik domestik dan mancanegara. Berlokasi di kawasan strategis Kota Magelang yaitu di Jalan Tentara Pelajar, No 38, Kecamatan Magelang Tengah. Hotel 10 lantai ini dilengkapi dengan 118 kamar. Hotel Artotel sudah dilakukan acara topping off pada Bulan Mei 2025 dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026. 


Gedung Rektorat 8 Lantai UNTIDAR

Gambar 3. Pembangunan Gedung Rektorat UNTIDAR di Kampus Sidotopo


Universitas Tidar yang kini statusnya telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang terus tumbuh untuk memajukan generasi emas Indonesia tengah membangun gedung rektorat baru setinggi 8 lantai yang berlokasi di Kampus Sidotopo, Magelang Utara. Proyek gedung rektorat baru ini diproyeksikan akan rampung pada Bulan November Tahun 2025. Menariknya, UNTIDAR juga mencatakan jumlah mahasiswa aktif yang mencapai lebih dari 14.000 mahasiswa pada tahun 2024. Tentu saja, Kota Magelang menjadi semakin ramai.


Flyover Canguk: Solusi Macet dan Ikon Baru

Gambar 4. Flyover Canguk dari Arah Salatiga


Kawasan Canguk yang menjadi titik temu berbagai kendaraan bermotor dari arah Semarang, Jogjakarta, dan Salatiga sudah sejak lama menjadi pusat kemacetan di Kota Magelang. Namun, semenjak Flyover Canguk mulai beroperasi sejak tahun 2024, kini flyover ini menjadi solusi baru bagi kemacetan. Selain itu, Flyover Canguk juga menjadi ikon baru di Kota Magelang. Dengan ornamen-ornamen bunga yang cantik dan taman-taman yang hijau membuat Flyover Canguk mampu memikat setiap pengendara kendaraan yang melintasinya. Ornamen bunga tersebut juga melambangkan Kota Magelang yang mempunyai julukan Kota Sejuta Bunga. 

 

Proyek-proyek besar tersebut merupakan perwujudan dari bukti nyata yang berupa data pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang terus meningkat setiap tahunnya, bukan tidak mungkin Kota Magelang dapat bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah. Walaupun Kota Magelang hanya memiliki wilayah yang cukup kecil yaitu 18,12 km2 dan jumlah penduduk yang hanya 128.591 jiwa, namun karena memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan didorong oleh berbagai sektor mampu mengukuhkan Kota Magelang sebagai Kota Satelit baru di Jawa Tengah. Pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut bukan tanpa alasan, hal tersebut didorong oleh berbagai faktor seperti lokasi yang strategis, penetapan Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang) dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, serta didukung oleh pariwisata Kabupaten Magelang yang semakin maju seperti Kawasan Candi Borobudur dan viralnya wisata alam Nepal Van Java.


Lokasi strategis yang dimaksud adalah Kota Magelang yang dilewati jalan nasional penghubung dua kota besar yaitu Kota Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah dengan Kota Yogyakarta sebagai Ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana kedua kota besar ini selain pusat perekonomian di Pulau Jawa juga merupakan pusat pariwisata di Pulau Jawa. Jalan nasional ini selalu ramai bahkan sering sekali menjadi titik kemacetan terutama di kawasan Canguk karena menjadi titik temu yang dilintasi berbagai kendaraan baik kendaraan besar maupun kendaraan kecil yang hendak menuju ke kedua kota besar tersebut atau memang memiliki keperluan di Kota Magelang. Sehingga dibangunnya proyek Flyover Canguk yang mampu mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas serta memperindah kota. 


Tak hanya itu, kebutuhan hotel di Kota Magelang juga semakin mendesak karena okupansi hotel yang selalu penuh ketika ada acara-acara berskala nasional maupun internasional di Kota Magelang. Seperti yang diketahui bahwa Kota Magelang menjadi pusat dari pendidikan Militer di Indonesia dengan adanya Akademi Militer dan juga pusat pelatihan atau retret kabinet Prabowo Subianto yang mampu meningkatkan okupansi hotel di Kota Magelang. Tidak hanya itu saja, ketika wisuda prajurit Akmil juga membuat hunian hotel selalu penuh. Sementara untuk acara internasional yang dimaksud adalah Borobudur Marathon yang selalu digelar setiap tahunnya yang mendatangkan berbagai tamu baik lokal maupun mancanegara. Nilai-nilai positif tersebut mampu membuat Kota Magelang terus tumbuh tidak hanya sebagai kota kecil untuk transit saja, namun sebagai Kota Satelit pusat perekonomian di Jawa Tengah, Kota Wisata, dan Kota Pendidikan. Dengan pembanguan tersebut, bukan tidak mungkin jika Kota Magelang akan semakin ramai kedepannya. Sehingga juga berdampak baik pada perekonomian warga.


Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang selalu meningkat setiap tahunnya, diharapkan Pemerintah dan Warga dapat memanfaatkannya dengan bijak sehingga bukti tumbuhnya ekonomi tersebut memang dapat dirasakan oleh masyarakat yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya pendapatan daerah. Selain itu, melalui data pertumbuhan ekonomi, juga dapat dijadikan acuan oleh pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan untuk terus membangun Kota Magelang yang modern dan maju. Dengan geliat pembangunan yang kian nyata, Magelang semakin mantap mendapati status kota satelit baru di Jawa Tengah. Pertanyaannya kini bukan lagi mampukah? melainkan seberapa cepat? Dan proyek besar apa lagi yang akan lahir untuk melengkapi transformasi ini?