Buah Untuk Masa Depan, Membangun Generasi Muda Kota Magelang Tangguh Dari Asupan Sehat

Tuesday 2nd of September 2025 12:00:00 AM

Oleh: Pungki Sofia (SMAN 5 Magelang)


Tahukah Anda, kebiasaan sederhana seperti makan buah bisa mengubah masa depan bangsa?” 


Coba kalian bayangkan, sebuah bangsa dipimpin oleh generasi muda yang cerdas, sehat dan penuh energi. Apakah mungkin hal itu dapat terjadi hanya dengan kebiasaan sederhana? Magelang merupakan sebuah kota kecil dengan luas wilayahnya 18.12 km2 (data Pemerintah Kota Magelang), menyimpan pesona alam yang luar biasa. Kota ini seolah berada dalam pelukan lima gunung megah yang membentuk istilah “panca arga”. Gunung tersebut adalah Gunung Tidar di pusat Kota Magelang, terkenal sebagai “pakunya Tanah Jawa”. Gunung Sumbing tampak gagah di sisi barat berbatasan dengan Temanggung dan Wonosobo. Di arah Timur Laut ada Gunung Telomoyo, dan di arah Timur terdapat Gunung Merbabu yang anggun. Di arah Tenggara terdapat Gunung Merapi yang berdiri kokoh, menambah keindahan sekaligus aura magis kota ini.


Dengan dikelilingi lima gunung, Kota Magelang dianugerahi tanah yang subur untuk pertanian dan perkebunan. Saat kita berjalan-jalan menyusuri kota ini, terdapat beberapa warung yang menjajakan buah-buahan segar. Dari mulai jeruk, manga, apel, duku, jambu air, jambu biji, anggur, dan masih banyak buah lainnya. Semua tampak begitu segar seakan baru dipetik dari kebun. Lalu muncul pertanyaan, apakah Kota Magelang memiliki kebun seluas itu? Dan benarkah kota kecil ini mampu menghasilkan buah dengan ragam sebanyak itu?


Menurut data BPS Kota Magelang tahun 2024, rambutan menjadi primadona dengan produksi mencapai 4614,35 kuintal. Angka ini bukan sekedar data, tetapi bukti banyaknya pohon rambutan yang tumbuh subur di kota ini. Tak heran rambutan menjadi buah favorit, terutama bagi anak-anak yang gemar mencicipi manisnya daging buah berwarna merah menyala ini. Bayangkan, di setiap sudut kebun, pohon-pohon rambutan seolah menyambut siapa saja yang datang, seakan mengatakan bahwa Kota Magelang bukan hanya kota sejarah, tetapi juga kota buah yang melimpah.  


Bayangkan keceriaan anak-anak yang berlarian di halaman rumah temannya, berlindung di bawah pohon rambutan yang rindang. Daun-daunnya yang lebat melindungi mereka dari teriknya matahari Kota Magelang, menciptakan teduh yang menenangkan. Sehingga saat anak-anak lelah bermain, mereka langsung memetik bauh rambutan yang sedang berbuah/ warna kuning dengan semburat warna merah, rasa buah yang manis dengan sedikit kandungan airnya, mampu melegakan tenggorokan anak-anak. Sebuah kenikmatan sederhana, namun menyimpan cerita tentang kedekatan anak-anak dengan alam dan buah-buahan segar.


Menariknya, ada varietas rambutan di Kota Magelang yang tetap manis meski warnanya belum sepenuhnya merah. Saat kulit buah baru berubah kekuningan, namun rasa buah tidak kecut lagi. Justru menyimpan manis yang menggoda. Apalagi ketika warna buah sudah berubah merah sempurna, rasanya sangat manis. Ini yang disuka anak-anak. Tidak harus menunggu rambutan berubah menjadi warna merah, namun buah sudah bisa dipetik dan dimakan. Bayangkan nikmatnya saat bermain sambil menikmati buah rambutan di bawah pohonnya langsung, bersama dengan teman-teman lainnya, kebahagiaan sederhana yang sulit tergantikan.


Satu lagi buah yang juga disukai dan mudah didapati di lingkungan warga adalah mangga. Sehingga data di BPS Kota Magelang, mangga meruoakan buah terbanyak kedua yang dihasilkan. Tercatat 2795,07 kuintal buah mangga yang dihasilkan di Kota Magelang di Tahun 2024. Bahkan bagi anak-anak, tanpa menunggu mangga amtang di pohon, sudah dipetik. Bagi anak-anak, buah mangga yang belum matang memiliki sensasi tersendiri ketika dimakan. Pohon mangga begitu mudah ditemui di halaman warga, karena selain mudah ditanam, perawatannya juga sederhana. Belum lagi, buah mangga memiliki varian yang banyak, dengan paduan rasa yang berbeda.


Kota Magelang juga memproduksi buah pisang dalam jumlah yang lumayan banyak. Menurut data BPS Kota Magelang, Tahun 2024 memproduksi sebanyak 1171,53 kuintal. Masyarakat banyak yang memanam pohon pisang dikarenakan mudah tumbuh dan mudah perawatan. Walaupun pohon pisang hanya dapat berbuah sekali saja, setelah itu ditebang, namun bagian-bagian lain dari pohon pisang banyak manfaatnya. Diantaranya yaitu daun pisang, banyak dimanfaatkan untuk membungkus makanan, jantung pisang bisa dijadikan masakan (sayur), batang pohon bisa dijadikan media untuk menancapka wayang saat pertunjukan. Ada juga yang memanfaatkan batang pohon pisang dengan cara dikupas, kemudian dijemur sampai kering, dan dimanfaatkan untuk membuat beragam kerajinan. Tunas pohon pisang yang mudah tumbuh, menjadikan pohon pisang banyak dikembangbiakkan. 


Sedangkan dari sisi buahnya, pisang dapat menjadi bahan olahan berbagai makan. Ada sale pisang, pisang aroma, pisang caramel, pisang keju, es pisang, ceriping pisang, pisang goreng, nugget pisang, bolu pisang, Bohlen pisang, dan masih banyak varian makanan. Ada juga yang memanfaatkan pisang sebagai buah, seperti pisang Susu, pisang Raja, pisang Cavendish, pisang Ambon, dan lain-lain. Kota Magelang tidak hanya memproduksi tiga buah di atas. Masih banyak buah-buah yang lain yang dihasilkan di Kota Magelang, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Menurut data BPS Kota Magelang, tercatat durian 702 kuintal, jambu biji 355,7 kuintal, duku 271,5 kuintal, sukun 229,31 kuintal, papaya 112,23 kuintal, belimbing 111,92 kuintal, sawo 107,37 kuintal, Nangka 100,33 kuintal, lengkeng 76,1 kuintal, sirsak 47,42 kuintal, salak 38,2 kuintal, alpukat 33,16 kuintal, jeruk siam 26,81 kuintal.


Buah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak di masa perkembangan. Antara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena buah kaya vitamin dan aktioksidan. Buah juga dapat melancarkan pencernaan karena kandungan seratnya. Buah pun berperan untuk menjaga hidrasi karena kandungan kadar air yang tinggi. Vitamin yang terkandung dalam buah berfungsi untuk mendukung sistem imun dan kesehatan tulang. Kandungan antioksidan dalam buah mampu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, serta mengurangi resiko penyakit kronis. Serat yang terkandung dalam buah pun sangat baik untuk kesehatan usus, membantu mencegah sembelit, dan membuat rasa kenyang lebih lama dan dapat membantu mengontrol nafsu makan dan berat badan. 


Nah, buah-buahan tersebut agar bisa dirasakan maksimal manfaatnya, dianjurkan untuk mengonsumsinya setiap hari. Konsumsi buah-buahan disarankan sebelum makan. Hal ini dikarenakan makan buah sebelum makan dapat membuat tubuh merasa lebih kenyang, yang dapat mencegah makan berlebihan saat makan hidangan utama. Konsumsi buah sebelum makan, dapat memastikan tubuh lebih maksimal dalam menyerap antioksidan dan nutrisi penting yang terkandung dalam buah. Namun yang perlu diperhatikan adalah jeda waktu antara konsumsi buah dan makan utama, kurang lebih 30 menit. Apabila tidakada jeda, dikhawatirkan buah akan bersaing penyerapan nutrisinya dengan makanan utama. Buah tidak hanya dijadikan pelengkap di meja makan saja, namun juga sebagai sumber energi, gizi, vitamin, dan kebahagiaan yang membentuk generasi muda. Dari sepiring buah segar, kita sedang menyiapkan generasi yang kuat. Mari jadikan buah bukan sekadar makanan, tapi investasi untuk masa depan bangsa.