Alibaba #33: Indeks Gini

Tuesday 7th of January 2025 12:00:00 AM

[dirangkum oleh Diskominsta Kota Magelang)

Sahabat Data, 


Corrado Gini menciptakan indeks Gini atau koefisien Gini dalam karyanya (1912) variabilita e mutabilita. Sebagai indikator ketimpangan pendapatan, indeks gini yang menunjukkan berapa banyak tabungan yang dihasilkan ketika pendapatan masyarakat didistribusikan.  Untuk melihat ketimpangan pendapatan penduduk, salah satu indikator yang sering dipakai adalah Gini Rasio (indeks Gini). Ide dasar perhitungan Gini Rasio sebenarnya berasal dari upaya pengukuran luas suatu kurva (yang kemudian dinamakan Kurva Lorenz) yang menggambarkan distribusi pendapatan untuk seluruh kelompok pengeluaran (Badan Pusat Statistik kota Yogyakarta, 2016). Perhitungan Rumus Indeks Gini sebagai berikut (Perwitasari et al.,2023) :

               

GR = 1-∑ fPi(Fci+Fci-1) n i=1


GR   = Indeks Gini

fPi   = Frekuensi penduduk dalam kelas ke-i 39

Fci   = Frekuensi kumulatif dan total pengeluaran atau pendapatan  pada kelas ke-i

Fci-1 = Frekuensi kumulatif dan total pengeluaran atau pendapatan pada kelas ke (i-1)


Nilai penghitungan Gini Rasio akan berada pada besaran 0 dan 1. Semakin besar angka ini berarti semakin tinggi pula tingkat ketimpangan pengeluaran antar kelompok penduduk berdasarkan golongan pengeluaran. Standar penilaian ketimpangan Gini Rasio ditentukan dengan menggunakan kriteria seperti berikut (Hera Susanti dkk, Indikator-Indikator Makroekonomi, LPEM-FEUI,1995) : 

  1. GR < 0,4 dikategorikan sebagai ketimpangan rendah. 
  2. 0,4 ≤ GR ≤ 0,5 dikategorikan sebagai ketimpangan sedang (Moderat). 
  3. GR > 0.5 dikategorikan sebagai ketimpangan tinggi.