[Diramu oleh Diskominsta Kota Magelang]
Sahabat Data,
Korelasi adalah konsep statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hubungan antara dua variabel. Dalam analisis data, korelasi membantu memahami apakah ada pola atau keterkaitan antara dua variabel, serta apakah hubungan tersebut positif, negatif, atau tidak ada sama sekali. Korelasi positif menunjukkan bahwa ketika satu variabel naik, variabel lainnya juga naik, sedangkan korelasi negatif menunjukkan bahwa ketika satu variabel naik, variabel lainnya cenderung turun. Korelasi yang mendekati nol menunjukkan tidak adanya hubungan linier yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Korelasi sering diterapkan dalam berbagai bidang seperti ekonomi, psikologi, dan sosiologi untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Rumus korelasi yang paling umum adalah koefisien korelasi Pearson (r), yang dinyatakan sebagai berikut:
r = ∑(xi - x̄)(yi - ȳ) / √[∑(xi - x̄)² ∑(yi - ȳ)²]
Keterangan:
r = koefisien korelasi
xi = nilai data ke-i pada variabel X
x̄ = rata-rata variabel X
yi = nilai data ke-i pada variabel Y
ȳ = rata-rata variabel Y
Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga 1:
r = 1: Korelasi positif sempurna (ketika satu variabel naik, variabel lainnya juga naik)
r = -1: Korelasi negatif sempurna (ketika satu variabel naik, variabel lainnya turun)
r = 0: Tidak ada korelasi (tidak ada hubungan linier antara kedua variabel)
Pemahaman mengenai korelasi sangat penting dalam analisis data karena membantu menentukan tingkat keterkaitan antar variabel yang relevan. Dalam ilmu ekonomi, misalnya, korelasi dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara pendapatan dan konsumsi. Dalam psikologi, korelasi dapat digunakan untuk mengkaji keterkaitan antara stres dan kesehatan mental. Namun, penting untuk diingat bahwa korelasi tidak selalu berarti sebab-akibat, meskipun dua variabel melemah, bukan berarti satu variabel menyebabkan yang lain (Moore et al., 2021).